Peta Konsep Jumlah dan Pertumbuhan,
Komposisi, serta Persebaran dan Migrasi Penduduk
Pada peta konsep di atas, tampak bahwa dinamika
kependudukan dan pembangunan nasional mencakup: 1) jumlah dan pertumbuhan
penduduk, 2) komposisi penduduk, 3) persebaran dan migrasi penduduk, 4)
kualitas penduduk dan pembangunan, dan 5) pergerakan nasional. Pada artikel ini
kita akan membahas tentang Komposisi Penduduk Indonesia. Komposisi Penduduk
Indonesia Pengertian komposisi penduduk adalah : pengelompokan atau susunan
penduduk suatu negara atau suatu wilayah berdasarkan kriteria- kriteria
tertentu. Contoh komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan
usia, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, pendidikan, bahasa, tempat
tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi penduduk diperlukan dalam
suatu negara karena dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ataupun
penentuan kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan. Gambaran mengenai komposisi
penduduk perlu dikaji atau dipelajari karena berbagai alasan, antara lain,
karena setiap penduduk pasti memiliki usia dan jenis kelamin yang berbeda
sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda pula. Pemerintah dapat
merancang kegiatan atau perencanaan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan
penduduk. Pemerintah juga dapat menata kebutuhan sarana dan prasarana kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang disesuaikan dengan kebutuhan
penduduknya. Oleh karena itu, dengan mengetahui komposisi penduduk, dapat
dibuat pertimbangan yang logis, matang, dan bermakna sehingga tidak menimbulkan
adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan ataupun penenentuan kebijaksanaan
dalam pelaksanaan pembangunan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai komposisi
penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin. a. Komposisi Penduduk Indonesia
Berdasarkan Usia Komposisi penduduk berdasarkan usia dapat dibuat dalam bentuk
usia tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun atau lebih. Komposisi
penduduk dapat juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5
(usia balita), 6–12 (usia SD), 13–15 (usia SMP), 16–18 (usia SMA), 19–24 (usia
Perguruan Tinggi), 25–60 (usia dewasa), dan >60 (usia lanjut). Selain itu
komposisi penduduk juga dapat didasarkan terhadap usia produktif dan usia
nonproduktif, misalnya: usia 0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia
produktif), dan usia >65 (tidak produktif). Contoh penggunaan data komposisi
penduduk berdasarkan usia adalah dalam perencanaan program Wajib Belajar
(Wajar). Dengan mengamati dan menganalisis jumlah penduduk tiap-tiap kelompok
usia maka dapat diketahui berapa jumlah anak yang harus bersekolah, sarana dan usia
prasarananya, berapa jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang dibutuhkan
untuk mendukung kegiatan tersebut, berapa jumlah sekolah yang dapat melayani
kegiatan belajar mengajar, dan lain-lainnya. Contoh berdasarkan usia produktif
dan usia non-produktif, yaitu dalam perencanaan pembangunan nasional. Dengan
mengetahui jumlah penduduk tiap tingkatan usia maka dapat dirancang bentuk dan
arah pembangunan, apakah akan dikembangkan pembangunan yang padat modal atau
padat karya. Data komposisi penduduk berdasarkan usia juga dapat digunakan
menghitung kebutuhan serta cadangan pangan nasional. Komposisi penduduk
berdasarkan usia produktif dan nonproduktif dapat digunakan untuk menghitung
angka ketergantungan (dependency ratio). Angka ini penting diketahui karena
dapat memperkirakan beban tiap penduduk nonproduktif untuk menopang kebutuhan
hidupnya. Permasalahan dalam komposisi penduduk lainnya adalah apabila jumlah
penduduk dengan usia di bawah 15 tahun dan usia di atas 65 tahun jumlahnya
lebih besar dibandingkan penduduk dengan usia produktif (15-65 th). Hal
tersebut dapat menyebabkan penduduk usia produktif menanggung hidup seluruh
penduduk usia nonproduktif. Penduduk usia produktif akan terbebani oleh
penduduk yang tidak berkualitas untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi
mereka sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Semakin besar angka
ketergantungan, akan semakin besar pula beban penduduk dalam menopang kehidupan
dan akan mempengaruhi komposisi penduduk. Hal ini biasanya terjadi di negara
berkembang dan terbelakang, dimana angka ketergantungan umumnya masih besar.
Artinya jumlah penduduk usia non produktif jumlahnya masih besar, sehingga
penduduk usia produktif harus menanggung kehidupan penduduk usia non produktif
yang jumlahnya lebih banyak. Sebaliknya, jika semakin kecil angka
ketergantungan, akan semakin kecil pula beban dalam menopang kehidupan penduduk
usia nonproduktif. Selanjutnya perhatikan diagram angka ketergantungan penduduk
Indonesia tahun 2004 – 2012 pada gambar berikut.
Pada peta konsep di atas, tampak bahwa dinamika kependudukan dan
pembangunan nasional mencakup:
1) jumlah dan pertumbuhan penduduk,
2) komposisi penduduk,
3) persebaran dan migrasi penduduk,
4) kualitas penduduk dan pembangunan,
5) pergerakan nasional.
1) jumlah dan pertumbuhan penduduk,
2) komposisi penduduk,
3) persebaran dan migrasi penduduk,
4) kualitas penduduk dan pembangunan,
5) pergerakan nasional.
Pada artikel ini kita akan membahas tentang Jumlah
Penduduk dan Pertumbuhan Indonesia.
A. JUMLAH PENDUDUK
Terkait dengan dinamika kependudukan dalam pembangunan nasional, pertanyaan yang pertama kali muncul biasanya adalah berapakah sebenarnya jumlah penduduk Indonesia saat ini?
Jumlah penduduk suatu negara misalnya Indonesia, atau penduduk di suatu wilayah selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu karena pertumbuhan penduduk pada wilayah tersebut. Sebagai contoh, hasil sensus penduduk yang pertama kali diadakan di Indonesia pada tahun 1930, ketika kita masih berada di bawah penjajahan Belanda, penduduk nusantara hanya berjumlah 60,7 juta jiwa.
Terkait dengan dinamika kependudukan dalam pembangunan nasional, pertanyaan yang pertama kali muncul biasanya adalah berapakah sebenarnya jumlah penduduk Indonesia saat ini?
Jumlah penduduk suatu negara misalnya Indonesia, atau penduduk di suatu wilayah selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu karena pertumbuhan penduduk pada wilayah tersebut. Sebagai contoh, hasil sensus penduduk yang pertama kali diadakan di Indonesia pada tahun 1930, ketika kita masih berada di bawah penjajahan Belanda, penduduk nusantara hanya berjumlah 60,7 juta jiwa.
Dari Grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah
penduduk Indonesia berdasarkan Sensus Penduduk :
Sensus Penduduk ke
|
Tahun
|
Jumlah Penduduk
|
1 (Pertama)
|
1961
|
97,1 juta jiwa
|
2 (Kedua)
|
1971
|
119,2 juta jiwa
|
3 (Ketiga)
|
1980
|
146,9 juta jiwa
|
4 (Keempat)
|
1990
|
78,6 juta jiwa
|
5 (Kelima)
|
2000
|
205,1 juta jiwa
|
6 (Keenam)
|
2010
|
237,6 juta jiwa
|
Untuk detail hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 Klik Disini
Indonesia termasuk negara dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang besar dan berpenduduk banyak. Indonesia juga terdiri atas ribuan pulau, beragam budaya, ratusan suku, dan ratusan bahasa daerah. Hal ini pula yang menjadi keunggulan Indonesia dilihat dari segi kependudukannya. Pada tahun 2013, Indonesia tidak memiliki kegiatan pemutakhiran data penduduk, karena biasanya sensus diadakan setiap 10 tahun sekali. Namun dengan menggunakan angka pertumbuhan penduduk di Indonesia, diperkirakan jumlah keseluruhan penduduk Indonesia pada tahun 2013 sebesar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% per tahun. Keadaan jumlah penduduk sebesar itu, tentu memerlukan perhatian yang besar dari pemerintah/negara atau lembaga terkait untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduknya, agar jumlah penduduk yang besar ini dapat berperan sebagai sumber daya pembangunan di tanah air. Jumlah penduduk di setiap wilayah/provinsi maupun pulau juga berbeda-beda, demikian juga dengan angka pertumbuhan yang berbeda pula.
Pertumbuhan penduduk Indonesia semakin tahun semakin bertambah jumlahnya. Jumlah penduduk Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 1971 sampai tahun 1980 sebanyak 28.282.069 jiwa (23,72%). Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun hampir mencapai 20%. Perlu diketahui bahwa menurut perkiraan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, jumlah penduduk Indonesia akan menjadi 250 juta jiwa pada tahun 2014 dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun. Salah satu penyebab bertambahnya jumlah penduduk adalah tingginya tingkat kelahiran. Jumlah penduduk yang begitu besar di Indonesia menjadi permasalahan serius terutama di daerah perkotaan. Karena semakin besar jumlah dan pertumbuhan penduduk, semakin banyak pula permasalahan yang dihadapi oleh suatu daerah. Sebagai contoh dengan pertambahan jumlah penduduk tentu harus dibarengi dengan penambahan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Pengendalian jumlah penduduk perlu dilakukan oleh pemerintah, supaya negara dapat membuat perencanaan pembangunan yang baik. Salah satu tahapan dalam pengendalian jumlah penduduk adalah harus diawali dengan mengetahui jumlah dan pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui berdasarkan sensus penduduk yang biasanya diadakan setiap 10 tahun sekali. Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Dari hasil sensus tersebut, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, atau dari dasawarsa (10 tahun) ke dasawarsa berikutnya.
Informasi tentang jumlah dan pertumbuhan penduduk di suatu wilayah tentu sangat diperlukan untuk merancang pembangunan. Bertambahnya jumlah penduduk berakibat pada menjadi semakin sempitnya kesempatan memperoleh pekerjaan. Keadaan tersebut dapat memicu terjadinya kemiskinan. Informasi tentang jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia secara menyeluruh sangat diperlukan untuk menetapkan prioritas pembangunan nasional.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan akibat jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia yang besar dapat dilakukan adalah dengan menciptakan lapangan kerja yang luas. Siapa yang harus menciptakan lapangan kerja? Tentu saja pemerintah bersama-sama dengan masyarakat. Suatu ketika kalian harus mampu menciptakan lapangan kerja, sehingga bisa berpartisipasi memberantas pengangguran. Karena itu kalian harus latihan berwirausaha sejak sekarang.
Kita telah mempelajari jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu meningkat dan bertambah banyak. Kita dapat memperkirakan bagaimana jumlah penduduk Indonesia 10 tahun yang akan datang, bahkan 50, atau 100 tahun yang akan datang. Bagaimana caranya? Salah satu cara mudah untuk mengetahui jumlah penduduk pada masa yang akan datang adalah dengan melihat statistik angka pertumbuhan penduduk dari waktu ke waktu. Dengan melihat pertumbuhan penduduk setiap periode, kita dapat memperkirakan bagaimana jumlah penduduk pada waktu yang akan datang.
B. PERTUMBUHAN PENDUDUK
Indonesia termasuk negara dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang besar dan berpenduduk banyak. Indonesia juga terdiri atas ribuan pulau, beragam budaya, ratusan suku, dan ratusan bahasa daerah. Hal ini pula yang menjadi keunggulan Indonesia dilihat dari segi kependudukannya. Pada tahun 2013, Indonesia tidak memiliki kegiatan pemutakhiran data penduduk, karena biasanya sensus diadakan setiap 10 tahun sekali. Namun dengan menggunakan angka pertumbuhan penduduk di Indonesia, diperkirakan jumlah keseluruhan penduduk Indonesia pada tahun 2013 sebesar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% per tahun. Keadaan jumlah penduduk sebesar itu, tentu memerlukan perhatian yang besar dari pemerintah/negara atau lembaga terkait untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduknya, agar jumlah penduduk yang besar ini dapat berperan sebagai sumber daya pembangunan di tanah air. Jumlah penduduk di setiap wilayah/provinsi maupun pulau juga berbeda-beda, demikian juga dengan angka pertumbuhan yang berbeda pula.
Pertumbuhan penduduk Indonesia semakin tahun semakin bertambah jumlahnya. Jumlah penduduk Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 1971 sampai tahun 1980 sebanyak 28.282.069 jiwa (23,72%). Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun hampir mencapai 20%. Perlu diketahui bahwa menurut perkiraan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, jumlah penduduk Indonesia akan menjadi 250 juta jiwa pada tahun 2014 dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun. Salah satu penyebab bertambahnya jumlah penduduk adalah tingginya tingkat kelahiran. Jumlah penduduk yang begitu besar di Indonesia menjadi permasalahan serius terutama di daerah perkotaan. Karena semakin besar jumlah dan pertumbuhan penduduk, semakin banyak pula permasalahan yang dihadapi oleh suatu daerah. Sebagai contoh dengan pertambahan jumlah penduduk tentu harus dibarengi dengan penambahan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Pengendalian jumlah penduduk perlu dilakukan oleh pemerintah, supaya negara dapat membuat perencanaan pembangunan yang baik. Salah satu tahapan dalam pengendalian jumlah penduduk adalah harus diawali dengan mengetahui jumlah dan pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui berdasarkan sensus penduduk yang biasanya diadakan setiap 10 tahun sekali. Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Dari hasil sensus tersebut, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, atau dari dasawarsa (10 tahun) ke dasawarsa berikutnya.
Informasi tentang jumlah dan pertumbuhan penduduk di suatu wilayah tentu sangat diperlukan untuk merancang pembangunan. Bertambahnya jumlah penduduk berakibat pada menjadi semakin sempitnya kesempatan memperoleh pekerjaan. Keadaan tersebut dapat memicu terjadinya kemiskinan. Informasi tentang jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia secara menyeluruh sangat diperlukan untuk menetapkan prioritas pembangunan nasional.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan akibat jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia yang besar dapat dilakukan adalah dengan menciptakan lapangan kerja yang luas. Siapa yang harus menciptakan lapangan kerja? Tentu saja pemerintah bersama-sama dengan masyarakat. Suatu ketika kalian harus mampu menciptakan lapangan kerja, sehingga bisa berpartisipasi memberantas pengangguran. Karena itu kalian harus latihan berwirausaha sejak sekarang.
Kita telah mempelajari jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu meningkat dan bertambah banyak. Kita dapat memperkirakan bagaimana jumlah penduduk Indonesia 10 tahun yang akan datang, bahkan 50, atau 100 tahun yang akan datang. Bagaimana caranya? Salah satu cara mudah untuk mengetahui jumlah penduduk pada masa yang akan datang adalah dengan melihat statistik angka pertumbuhan penduduk dari waktu ke waktu. Dengan melihat pertumbuhan penduduk setiap periode, kita dapat memperkirakan bagaimana jumlah penduduk pada waktu yang akan datang.
B. PERTUMBUHAN PENDUDUK
Mengapa terjadi pertumbuhan penduduk? Pertumbuhan
penduduk terjadi disebabkan oleh pertambahan atau pengurangan jumlah penduduk
akibat adanya kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan
penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian merupakan faktor pertumbuhan alami,
adapun perpindahan penduduk merupakan faktor pertumbuhan non alami.
1) Pertumbuhan penduduk alami
1) Pertumbuhan penduduk alami
Pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari hasil selisih
tingkat kelahiran dengan kematian dalam satu tahun disebut pertumbuhan penduduk
alami. Pertumbuhannya dinyatakan dalam perseribu. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Indonesia Kejadian paling sederhana dapat kita lakukan dengan melakukan
pengamatan penduduk di lingkungan kita. Dalam satu tahun, berapa terjadi
kelahiran, dan berapa terjadi kematian? Misalkan, pada saat ini jumlah penduduk
di kampungmu 1000 orang, maka dengan menghitung selisih jumlah kelahiran dan
kematian maka kita akan menemukan angka pertumbuhan penduduk di kampungmu.
Contoh, jumlah bayi yang lahir 40, penduduk yang meninggal dunia 20. Maka
dengan menggunakan rumus di bawah ini pertumbuhan penduduk di kampung adalah
40-20 perseribu, atau 20 perseribu atau 2%.
Adapun perhitungannya dapat digunakan rumus:
P=L–M
P = Pertumbuhan penduduk
L = Lahir
M = Mati
2) Pertumbuhan penduduk non alami
Pertumbuhan penduduk non alami diperoleh dari selisih penduduk yang melakukan imigrasi (migrasi masuk) dengan emigrasi (migrasi keluar). Pertumbuhan penduduk non alami disebut juga dengan pertumbuhan penduduk karena migrasi.
Perhitungan penduduk non alami dapat digunakan rumus sebagai berikut:
P=I–E
P = Pertumbuhan penduduk
I = Imigrasi
E = Emigrasi
3) Pertumbuhan penduduk total
Pertumbuhan total adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih jumlah kelahiran dengan kematian ditambah dengan selisih dari pertumbuhan non alami. Perhitungan penduduk total dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
P = (L – M ) + (I – E)
P = jumlah pertumbuhan penduduk dalam satu tahun
L = jumlah kelahiran dalam satu tahun
M= jumlah kematian dalam satu tahun
I = Imigrasi
E = Emigrasi
Laju pertumbuhan penduduk total di Indonesia tidak terlalu banyak berbeda dengan laju pertumbuhan penduduk alami, karena migrasi (baik imigrasi maupun emigrasi) jumlahnya tidak begitu banyak sehingga pengaruhnya sangat kecil dan dapat diabaikan. Pertumbuhan penduduk biasanya dinyatakan dengan angka persen (%) dan biasanya diperhitungkan untuk jangka waktu satu per setiap tahun. Istilah lain yang sering disamakan dengan pertumbuhan penduduk yaitu pertambahan penduduk. Perbedaannya adalah untuk pertambahan penduduk besarannya dinyatakan dengan angka tertentu sedangkan pertumbuhan penduduk dinyatakan dalam persen (%).
Kelahiran dan kematian adalah faktor utama pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh kondisi kesehatan, kualitas lingkungan hidup, dan pendidikan. Kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kesadaran tentang kesehatan melalui proses pendidikan. Lingkungan yang kurang terawat, limbah pabrik yang sudah di atas ambang batas wajar, permukiman yang kumuh, selokan yang tidak terawat dan sebagainya merupakan penyebab datangnya berbagai penyakit. Hal tersebut dapat berdampak pada angka kematian suatu daerah yang dapat menyebabkan pertumbuhan penduduk negatif.
Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar karena jumlah penduduk Indonesia setiap tahun bertambah. Hal tersebut mendorong agar negara Indonesia terus giat meningkatkan kualitas penduduk. Pendidikan merupakan cara yang cocok dan paling strategis untuk meningkatkan kualitas penduduk Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 tercatat 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan 1,49 %. Jika laju pertumbuhan penduduk tetap pada angka 1,49 %, maka pada 2045 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 450 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk yang terjadi pada tahun tersebut jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan ideal untuk Indonesia yakni sebesar 0,5%.
Jumlah penduduk Indonesia di Tahun 2014 peringkat 4 jumlah penduduk dunia
Berkaitan dengan keadaan jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia jika dibandingkan dengan keandaan penduduk di negara-negara lain, Indonesia masih masuk posisi 5 besar negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia (Berdasarkan data dari Departemen Perdagangan AS). Indonesia berada di nomor 4 bersaing dengan negara Brasil di posisi ke-5. China masih menguasai dunia dengan jumlah populasi terbanyak saat ini. China menempati posisi pertama dengan jumlah populasi yang mencapai 1,355 miliar. India berada diposisi kedua dengan memiliki jumlah penduduk mencapai 1,236 miliar. AS masih berada di posisi ketiga dari peringkat negara dengan jumlah penduduk terbanyak dengan jumlah penduduknya yang mencapai 318.892 juta. Indonesia berada di peringkat keempat dengan jumlah penduduk mencapai 253,60 juta jiwa dan disusul Brasil yang mencapai jumlah penduduk sebesar 202,65 juta jiwa.
Jumlah penduduk Indonesia Tahun 2015
Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan terus bertambah sehingga diproyeksikan pada tahun 2015 penduduk Indonesia berjumlah 255 juta jiwa hingga mencapai 305 juta jiwa pada tahun 2035
Adapun perhitungannya dapat digunakan rumus:
P=L–M
P = Pertumbuhan penduduk
L = Lahir
M = Mati
2) Pertumbuhan penduduk non alami
Pertumbuhan penduduk non alami diperoleh dari selisih penduduk yang melakukan imigrasi (migrasi masuk) dengan emigrasi (migrasi keluar). Pertumbuhan penduduk non alami disebut juga dengan pertumbuhan penduduk karena migrasi.
Perhitungan penduduk non alami dapat digunakan rumus sebagai berikut:
P=I–E
P = Pertumbuhan penduduk
I = Imigrasi
E = Emigrasi
3) Pertumbuhan penduduk total
Pertumbuhan total adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih jumlah kelahiran dengan kematian ditambah dengan selisih dari pertumbuhan non alami. Perhitungan penduduk total dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
P = (L – M ) + (I – E)
P = jumlah pertumbuhan penduduk dalam satu tahun
L = jumlah kelahiran dalam satu tahun
M= jumlah kematian dalam satu tahun
I = Imigrasi
E = Emigrasi
Laju pertumbuhan penduduk total di Indonesia tidak terlalu banyak berbeda dengan laju pertumbuhan penduduk alami, karena migrasi (baik imigrasi maupun emigrasi) jumlahnya tidak begitu banyak sehingga pengaruhnya sangat kecil dan dapat diabaikan. Pertumbuhan penduduk biasanya dinyatakan dengan angka persen (%) dan biasanya diperhitungkan untuk jangka waktu satu per setiap tahun. Istilah lain yang sering disamakan dengan pertumbuhan penduduk yaitu pertambahan penduduk. Perbedaannya adalah untuk pertambahan penduduk besarannya dinyatakan dengan angka tertentu sedangkan pertumbuhan penduduk dinyatakan dalam persen (%).
Kelahiran dan kematian adalah faktor utama pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh kondisi kesehatan, kualitas lingkungan hidup, dan pendidikan. Kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kesadaran tentang kesehatan melalui proses pendidikan. Lingkungan yang kurang terawat, limbah pabrik yang sudah di atas ambang batas wajar, permukiman yang kumuh, selokan yang tidak terawat dan sebagainya merupakan penyebab datangnya berbagai penyakit. Hal tersebut dapat berdampak pada angka kematian suatu daerah yang dapat menyebabkan pertumbuhan penduduk negatif.
Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar karena jumlah penduduk Indonesia setiap tahun bertambah. Hal tersebut mendorong agar negara Indonesia terus giat meningkatkan kualitas penduduk. Pendidikan merupakan cara yang cocok dan paling strategis untuk meningkatkan kualitas penduduk Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 tercatat 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan 1,49 %. Jika laju pertumbuhan penduduk tetap pada angka 1,49 %, maka pada 2045 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 450 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk yang terjadi pada tahun tersebut jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan ideal untuk Indonesia yakni sebesar 0,5%.
Jumlah penduduk Indonesia di Tahun 2014 peringkat 4 jumlah penduduk dunia
Berkaitan dengan keadaan jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia jika dibandingkan dengan keandaan penduduk di negara-negara lain, Indonesia masih masuk posisi 5 besar negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia (Berdasarkan data dari Departemen Perdagangan AS). Indonesia berada di nomor 4 bersaing dengan negara Brasil di posisi ke-5. China masih menguasai dunia dengan jumlah populasi terbanyak saat ini. China menempati posisi pertama dengan jumlah populasi yang mencapai 1,355 miliar. India berada diposisi kedua dengan memiliki jumlah penduduk mencapai 1,236 miliar. AS masih berada di posisi ketiga dari peringkat negara dengan jumlah penduduk terbanyak dengan jumlah penduduknya yang mencapai 318.892 juta. Indonesia berada di peringkat keempat dengan jumlah penduduk mencapai 253,60 juta jiwa dan disusul Brasil yang mencapai jumlah penduduk sebesar 202,65 juta jiwa.
Jumlah penduduk Indonesia Tahun 2015
Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan terus bertambah sehingga diproyeksikan pada tahun 2015 penduduk Indonesia berjumlah 255 juta jiwa hingga mencapai 305 juta jiwa pada tahun 2035
Tidak ada komentar:
Posting Komentar