Pengertian Pemuda
Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan
dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi
pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat
beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman
tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan
pengembangan generasi muda.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.
Internalisasi Belajar dan Sosialisasi
Internalisasi belajar dan Sosialisasi proses peresapan pengetahuan ke dalam
pikiran. Dalam proses ini, pengetahuan eksplisit (kelihatan, biasanya dalam
bentuk simbol dan kode) diubah ke dalam bentuk tasit (tak kelihatan). Contoh
internalisasi adalah membaca buku, cetak maupun digital. Buku cetak tentu tak
perlu dihadirkan dengan teknologi informasi. Sedangkan buku digital atau
elektronik memerlukan teknologi informasi.
Pemuda dan Identitas
Dalam pengembangan Generasi Muda maka dibentuklah pola dan landasan
dasarnya, yaitu :
1. Landasan
Idiil
2. Landasan
Konstitusional
3. Landasan
Strategis
4. Landasan
Historis
5. Landasan Normatif
Menurut Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda yang ada di
atas telah ditetapkan oleh mentri pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan
menteri pendidikan dan kebudayaan NO 00323/U/1978 Tanggal 28 Oktober 1978.
Pengembangan Generasi Muda
Dalam hal ini Pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua
pengertian pokok yaitu :
Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandii dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bengsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan –kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fugsional.
Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandii dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bengsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan –kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fugsional.
Permasalahan Generasi Muda
Generasi Muda zaman sekarang khususnya remaja telah mengalami perubahan
dari remaja pada zaman dahulu kala. Budaya asing yang masuk kedalama Negara
kita telah memberikan dampak bagi perilaku kita. Sehingga banyak sekali
generasi muda kita tidak memiliki pendirian tetap dan mudah dipengaruhi.
Hilangnya moral dan etika pada remaja kita. Banyak pula generasi muda kita
telah menjadi pasif dalam kehidupan bermasyarakat, berbeda dengan pada zaman
dahulu kala yang mau turun langsung ke lapangan.
Padahal bangsa dan Negara sangat membutuhkan potensi-potensi yang ada pada
remaja. Karena potensi pada remaja lah yang mampu membuat perubahan menuju
kehidupan yang baik bagi Bangsa dan Negara, karena Generasi Muda merupakan
benih bagi bangsa. Potensi-potensi yang dibutuhkan yaitu :
Idealisme dan Daya KritisSecara sosiologis generasi muda belum mapan dalam
tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan
dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
Dinamika dan KreativitasAdanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan
mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan
kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan,
Keberanian Mengambil Resiko Perubahan dan pembaharuan termasuk
pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun,
mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.
Optimis dan Kegairahan Semangat Kegagalan tidak menyebabkan generasi
muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi
muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni Generasi muda memiliki keinginan
untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.
Terdidik Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara
menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti kuantitatif.
Keanekaragaman
dalam Persatuan dan KesatuanKeanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari
keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan
jika dihayati secara sempit dan eksklusif.
Inilah potensi-potensi yang mulai hilang serta yang dibutuhkan dalam suatu masyarakat.
Perguruan dan Pendidikan
Mengembangkan Potensi Generasi Muda
Inilah potensi-potensi yang mulai hilang serta yang dibutuhkan dalam suatu masyarakat.
Perguruan dan Pendidikan
Mengembangkan Potensi Generasi Muda
Potensi Generasi Muda dapat dikembangkan melalui bidangnya masing – masing
agar tercapai suatu keinginan yang selaras antara Generasi sebelumnya dan
Generasi Baru yang akan mencapai suatu negara yang maju dan sejahtera.
Pengertiian Pendidikan dan Perguruan Tinggi
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing-masing agar
bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Sedangkan perguruan tinggi
adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa
sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang
dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu-ilmu yang telah didapat dari pendidikan
sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi
sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.
Alasan untuk
Berkesempatan Mengenyam Pendidikan Tinggi
Mengapa semua individu khususnya di Indonesia wajib mengenyam pendidikan
selama 12 tahun? maka jika tidak, akan terjadi akibat seperti Pengangguran
Semakin Banyak, Generasi Muda tidak ada, perampokan, pembunuhan dan lain
sebagainya. (Menakutkan bukan) faktor: hanya karena pendidikan yang
mahal. Syukurlah pemerintah punya program sekolah gratis selama 9
tahun, “itu setahu saya karna saat SMA saya masih bayar”. Jadi
kesimpulannya mengapa individu harus mengenyam pendidikan adalah karna
setiap individu harus sekolah Minimal selama 12 tahun agar disaat seseorang
beranjak dewasa, seseorang itu dapat bermanfaat sebagai pemuda yang aktif
didalam lingkungan masyarakat dan akan menjadi Generasi Penerus yang akan
menjadi Pemimpin yang baik mengerti rakyat dan memajukan bangsa ini ke arah
yang lebih baik.
D. Pemuda
dan Identitas
D.1 Definisi
Pemuda
Berbagai definisi berkibar
akan makna kata pemuda. Baik ditinjau dari fisik maupun phisikis akan siapa
yang pantas disebut pemuda serta pertanyaan apakah pemuda itu identik dengan
semangat atau usia. Terlebih kaitannya dengan makna hari Sumpah Pemuda.Princeton
mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of
life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young
or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young
person”.Sedangkan dalam kerangka usia, WHO menggolongkan usia 10 – 24 tahun
sebagai young people, sedangkan remaja atau adolescence dalam golongan usia 10
-19 tahun. Contoh lain di Canada dimana negara tersebut menerapkan bahwa “after
age 24, youth are no longer eligible for adolescent social services” Definisi
yang berbeda ditunjukkan oleh Alquran. Dalam kaidah bahasa Qurani pemuda atau
yang disebut “asy-syabab”didefinisikan dalam ungkapan sifat dan sikap seperti:
1.) berani
merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan sistem yang rusak. Seperti
kisah pemuda (Nabi) Ibrahim. “Mereka berkata: ‘Siapakah yang (berani) melakukan
perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sesungguhnya dia termasuk orang orang
yang zalim, Mereka berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang (berani)
mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim.” (QS.Al-Anbiya, 21:59-60).
2.) memiliki standar moralitas (iman), berwawasan, bersatu, optimis dan teguh dalam pendirian serta konsisten dalam dengan perkataan. Seperti tergambar pada kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni gua).“Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda.pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk; dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka mengatakan: “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran” (QS.18: 13-14).
2.) memiliki standar moralitas (iman), berwawasan, bersatu, optimis dan teguh dalam pendirian serta konsisten dalam dengan perkataan. Seperti tergambar pada kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni gua).“Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda.pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk; dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka mengatakan: “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran” (QS.18: 13-14).
4.) seorang yang tidak berputus-asa, pantang mundur sebelum cita-citanya tercapai. Seperti digambarkan pada pribadi pemuda (Nabi) Musa. “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai kepertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun” (QS. Al-Kahfi,18 : 60).
Jadi pemuda identik dengan sebagai sosok individu yang berusia produktif
dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran
maju, memiliki moralitas, dsb. Kelemahan mecolok dari seorang pemuda adalah
kontrol diri dalam artian mudah emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang
paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial
maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri. Perubahan
Peran penting dari seorang pemuda adalah pada kemampuannya melakukan
perubahan. Perubahan menjadi indikator suatu keberhasilan terhadap sebuah
gerakan pemuda. Perubahan menjadi sebuah kata yang memiliki daya magis yang
sangat kuat sehingga membuat gentar orang yang mendengarnya, terutama mereka
yang telah merasakan kenikmatan dalam iklim status quo. Kekuatannya begitu
besar hingga dapat menggerakkan kinerja seseorang menjadi lebih produktif.
Keinginan akan suatu perubahan melahir sosok pribadi yang berjiwa optimis.
Optimis bahwa hari depan pasti lebih baik. Tak heran jargon perubahan menjadi
tema yang cukup menjual dan menggugah hati masyarakat di Pilpres II lalu.
Pertama kali didengungkan oleh PKS setelah penandatanganan nota kesepahaman
dukungan PKS terhadap pasangan SBY-JK di Pilpres II. SBY pun menggunakan jargon
“perubahan” ini dalam kampanyenya dan terbukti sukses. Lebih dari 60%
masyarakat Indonesia mendukungnya, suatu persentasi angka yang tidak sedikit.
Harapan perubahan itulah yang amat sangat dirindukan oleh bangsa Indonesia.
Saya mungkin salah satu anak bangsa, yang ketika pemilu 2004 ini digulir baik
legislatif maupun presiden, menjadi optimis bahwa angin perubahan ke arah
kehidupan yang lebih baik akan merebak. Hal itu dapat terlihat proporsi fraksi
anggota parlemen dari perwakilan partai yang hampir merata, baik tingkat
nasional maupun daerah. Sekarang yang kita tunggu adalah bagaimana mereka
menggebrak dan masih layak disebut pemuda. Mereka butuh momentum. Momentum
untuk merubah tatanan pragmatisme yang kadung menjadi sebuah permisivitas dalam
kacamata sosial.
Pengertian Pokok-Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang
telah memiliki bekal2 dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam
keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainya, guna menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan
bernegara serta pembangunan nasional.
Generasi muda sebagai obyek pembnaan dan pengembangan ialah mereka yang
masih memerlukan pembinaan dan pengambangan ke arah pertumbuhan potensi dan
kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri
yang melibatkan secara fungsional.
Masalah-Masalah Generasi Muda
1.) Dirasa menurunya jiwa
idealisme, patriorisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk
generasi muda
2.) Kekurangpastian yang
dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
3.) Belum seimbangnya
antara jumlah generasi muda dengan faslitas pendidikan yang tersedia,
baik secara formal atauoun non formal.
4.) Kurangnya lapangan
kerja/kesempatan kerja, serta tingginya angka pengangguran atau setengah
penganggurandi generasi muda.
5.) Kurangnya
gizi, yang dapat menyebabkan hambatan bagi pertumbuhan atau
perkembangan badan di generasi muda.
6.) Perkawinan
di bawah umur
7.) Pergaulan
bebas
8.) Meningkkatnya
kenakalan remaja (narkoba)
9.) Belum adanya peraturan UU yang menyangkut generasi muda
D.4 Potensi-Potensi Generasi Muda
1.) Idealisme
dan daya kritis
2.) Dinamika dan
kreatifitas
3.) Keberanian
mengambil resiko
4.) Optimis dan
kegairahan semangat
5.) Sikap
kemandirian dan disiplin murni
6.) Terdidik
7.) Keanekaragaman dalam
persatuan dan kesatuan
8.) Patriotisme dan
nasionalisme
9.) Dikap kesatria
10.) Kemampuan penguasaan ilmu
dan teknologi
D.5 Tujuan Pokok Sosialisasi
1.) Individu
harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan
bagi kehidupan kelak di masyarakat. Individu harus mampu berkomunikasi
secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
2.) Pengendalian fungsi-fungsi
organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
3.) Bertingkah laku secara
selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga
atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umumnya.
D.6 Pengembangan Potensi Generasi
Muda
1.) Melalui pendidikan, melalui
pertambangan ataupun perindustrian yang sesuai dengan potensi miliknya, agar
generasi muda itu dapat atau bisa mendapatkan secara memuaskan sesuai dengan
keahliannya.
2.) Disamping itu
pengembangannya harus sesuai dengan aturan yang berlaku, hal itu dimaksudkan
agar tidak menimbulkan hal2 yang tidak diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar