Kamis, 24 November 2016

DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME


DISKRIMINASI

Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain.Setiap orang berhak mendapatkan persamaan kesempatan memperoleh pekerjaan dan persamaan perlakuan dalam pekerjaan, tanpa diskriminasi. Pekerja serta pelamar kerja tidak boleh dikenakan tindakan diskriminasi.
Diskriminasi termasuk pembedaan berdasar pada ras, etnis, warna kulit, jenis kelamin, orientasi seksual, agama, aliran politik, disabilitas atau HIV/AIDS yang mengakibatkan perlakuan yang tidak sama.Ada diskriminasi yang langsung dan yang tidak langsung. Bukan hanya perlakuan yang sengaja. Diskriminasi yang tidak langsung adalah praktek-praktek yang tampak netral tetapi menghasilkan perlakuan yang tidak sama terhadap seseorang dengan karakteristik tertentu.Pelecehan dapat dianggap sebagai bentuk diskriminasi jika didasarkan pada ciri atau sifat yang diskriminatif.
Pengertian tersebut memperlihatkan bahwa spektrum diskriminasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk pada setiap bidang kehidupan secara langsung maupun tidak langsung. Diksriminasi tersebut dapat bersumber dari peraturan perundang-undangan dan kebijakan Pemerintah yang mengandung unsur-unsur diskriminasi. Atau dapat pula berakar pada nilai-nilai budaya, penafsiran agama, serta struktur sosial dan ekonomi yang membenarkan terjadinya diskriminasi.
Sikap ini juga melanggar HAM tentang kebebasan manusia untuk memperoleh pekerjaan, perlakuan yang baik, sehingga diskriminasi selayaknya dijauhi atau bahkan dihapuskan,dengan cara-cara seperti, menanamkan sikap kekeluargaan, lebih sering silaturahim,lebih menghormati orang ,dll.Dengan begini kita akan hidup dengan tentram nyaman, dan damai.


ETNOSENTRISME

Etnosentris adalah kecenderungan untuk melihat dunia melalui filter budaya sendiri. Istilah ini sering dipandang negatif, yang didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk melihat orang lain dengan cara di luar latar belakang budaya anda sendiri. Sebuah definisi terkait etnosentrisme memiliki kecenderungan untuk menilai orang dari kelompok, masyarakat, atau gaya hidup yang lain sesuai dengan standar dalam kelompok atau budaya sendiri, seringkali melihat kelompok lainnya sebagai inferior (lebih rendah) (Healey, 1998; Noel, 1968). 
Etnosentrisme terjadi jika masing-masing budaya bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur dengan kebudayaan lain. Porter dan Samovar mendefinisikan etnosentrisme seraya menuturkan, “Sumber utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme, yaitu kecenderungan memandang orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan kelompok kita sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk penilaian.
Etnosentrisme membuat kebudayaan kita sebagai patokan untuk mengukur baik-buruknya kebudayaan lain dalam proporsi kemiripannya dengan budaya kita. Ini dinyatakaan dalam ungkapan : “orang-orang terpilih”, “progresif”, “ras yang unggul”, dan sebagainya. Biasanya kita cepat mengenali sifat etnosentris pada orang lain dan lambat mengenalinya pada diri sendiri.
Dampak negatifnya adalah kita bisa dengan mudah –menjelek-jelekkan Negara tetangga, yang karena kita terlalu bangga dengan tanah air kita, sehinga timbul sifat-sifat yang namanya sombong, dan lain sebagainya. Penulis memberikan saran sebaiknya kita berperilakulah sebaik mungkin agar kita hidup nyaman dan makmur, ambillah sisi-sisi positifnya dar artikel ini, agar kita menjadi lebih baik lagi, Semoga artikel ini bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar