DISKRIMINASI
Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang
biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan
manusian untuk membeda-bedakan yang lain.Setiap orang berhak mendapatkan
persamaan kesempatan memperoleh pekerjaan dan persamaan perlakuan dalam
pekerjaan, tanpa diskriminasi. Pekerja serta pelamar kerja tidak boleh
dikenakan tindakan diskriminasi.
Diskriminasi termasuk pembedaan berdasar
pada ras, etnis, warna kulit, jenis kelamin, orientasi seksual, agama, aliran
politik, disabilitas atau HIV/AIDS yang mengakibatkan perlakuan yang tidak
sama.Ada diskriminasi yang langsung dan yang tidak langsung. Bukan hanya
perlakuan yang sengaja. Diskriminasi yang tidak langsung adalah praktek-praktek
yang tampak netral tetapi menghasilkan perlakuan yang tidak sama terhadap
seseorang dengan karakteristik tertentu.Pelecehan dapat dianggap sebagai bentuk
diskriminasi jika didasarkan pada ciri atau sifat yang diskriminatif.
Pengertian tersebut memperlihatkan bahwa
spektrum diskriminasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk pada setiap bidang
kehidupan secara langsung maupun tidak langsung. Diksriminasi tersebut dapat
bersumber dari peraturan perundang-undangan dan kebijakan Pemerintah yang
mengandung unsur-unsur diskriminasi. Atau dapat pula berakar pada nilai-nilai
budaya, penafsiran agama, serta struktur sosial dan ekonomi yang membenarkan
terjadinya diskriminasi.
Sikap ini juga melanggar HAM tentang
kebebasan manusia untuk memperoleh pekerjaan, perlakuan yang baik, sehingga
diskriminasi selayaknya dijauhi atau bahkan dihapuskan,dengan cara-cara
seperti, menanamkan sikap kekeluargaan, lebih sering silaturahim,lebih
menghormati orang ,dll.Dengan begini kita akan hidup dengan tentram nyaman, dan
damai.
ETNOSENTRISME
Etnosentris adalah kecenderungan untuk
melihat dunia melalui filter budaya sendiri. Istilah ini sering dipandang
negatif, yang didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk melihat orang lain
dengan cara di luar latar belakang budaya anda sendiri. Sebuah definisi terkait
etnosentrisme memiliki kecenderungan untuk menilai orang dari kelompok,
masyarakat, atau gaya hidup yang lain sesuai dengan standar dalam kelompok atau
budaya sendiri, seringkali melihat kelompok lainnya sebagai inferior (lebih
rendah) (Healey, 1998; Noel, 1968).
Etnosentrisme terjadi jika masing-masing
budaya bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur dengan kebudayaan
lain. Porter dan Samovar mendefinisikan etnosentrisme seraya menuturkan,
“Sumber utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme, yaitu
kecenderungan memandang orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan
kelompok kita sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk
penilaian.
Etnosentrisme membuat kebudayaan kita
sebagai patokan untuk mengukur baik-buruknya kebudayaan lain dalam proporsi
kemiripannya dengan budaya kita. Ini dinyatakaan dalam ungkapan : “orang-orang
terpilih”, “progresif”, “ras yang unggul”, dan sebagainya. Biasanya kita cepat
mengenali sifat etnosentris pada orang lain dan lambat mengenalinya pada diri sendiri.
Dampak negatifnya adalah kita bisa dengan
mudah –menjelek-jelekkan Negara tetangga, yang karena kita terlalu bangga
dengan tanah air kita, sehinga timbul sifat-sifat yang namanya sombong, dan
lain sebagainya. Penulis memberikan saran sebaiknya kita berperilakulah sebaik
mungkin agar kita hidup nyaman dan makmur, ambillah sisi-sisi positifnya dar
artikel ini, agar kita menjadi lebih baik lagi, Semoga artikel ini bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar