Jumat, 25 November 2016

MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA


Masyarakat merupakan suatu kesatuan kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Pranata sosial disini dimaksudkan sebagai perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara individu maupun secara kelompok..
Sedangkan Kebudayaan merupakan hasil budi daya manusia, Menurut Selo Sumarajan dan Sulaiman S. Kebudayaan yaitu sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan dan selanjutnya cipta merupakan kemampuan berpikir kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa perbedaan itu adalah hal yang biasa bagi manusia, karena setiap manusia memiliki sifat yang beragam walaupun kembar identik sekalipun. Maka dari itu, perbedaan bukanlah hal yang menjadi penghalang bagi manusia untuk saling mengenal. Perbedaan adalah hal yang sudah menjadi ketetapan Allah SWT yang tidak dapat dirubah lagi. Fungsinya masih menjadi sebuah misteri bagi manusia itu sendiri.
Kebudayaan Indonesia berasal dari tata krama, sifat, dan pribadi masing - masing kelompok besar manusia yang disebut masyarakat. Kebudayaan dapat dinyatakan sebagai hasil karya masyarakat yang telah mendarah daging dan turun temurun selama banyak generasi berlalu, bahkan menjadi aturan tak tertulis dalam masyarakat, yang mana apabila dilanggar maka orang tersebut akan mendapat hukuman dari pemimpin adat dalam masyarakat tersebut.
Kebudayaan pada lingkungan masyarakat berbeda - beda, tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah karena mungkin bagi kita budaya yang kita anut itu benar, akan tetapi menurut orang lain itu tidak benar. Sehingga apabila kita berada di lingkungan yang memiliki budaya yang berbeda, maka akan terjadi yang namanya culture shock dimana orang akan merasa canggung dengan budaya yang dimiliki lingkungan barunya tersebut
Sekarang banyak Kebudayaan Indonesia yang sudah ditinggalkan, alasannya antara lain karena sudah ketinggalan zaman, sudah tidak berlaku lagi untuk kehidupan sekarang, dll. Padahal budaya Indonesia memiliki kesenian dan keindahan tersendiri yang mana mencerminkan identitas masyarakat itu sendiri. Memang ada beberapa budaya yang buruk pada masa lalu, dan yang seperti itu memang harus ditinggalkan, akan tetapi budaya yang bagus seharusnya perlu dilestarikan agar identitas bangsa tetap terjaga, dan tidak terpengaruh oleh asimilasi budaya luar yang menurut kita lebih buruk dari yang sekarang.







Contoh Permasalahan yang timbul akibat adanya penduduk, masyarakat dan kebudayaan : 
Permasalahan yang timbul berkaitan penduduk, masyarakat dan kebudayaan di Indonesia, antara lain yaitu tentang permasalahan pencatatan kependudukan dan statistik kependudukan. Contoh kasus carut marutnya masalah kependudukan adalah tentang pembagian BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang kacau/tidak terkontrol, proses DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang bermasalah pada saat Pemilu tahun lalu, dsb. Dan itu baru permasalahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan administrasi tentang kependudukan, belum lagi permasalahan lainnya seperti laju pertumbuhan penduduk, penyebarannya, efeknya terhadap ruang publik, dsb.
Penanggulangan permasalahan adalah bagaimana semua pihak dapat berkomunikasi dan berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik, pada saat pembuatan KTP, pencatatan data kependudukan, penekanan laju pertumbuhan, proses penyebarannya juga harus dilakukan secara serius oleh negara.
Selain itu hal-hal berikut perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia :
1.      Mencanangkan program KB (Keluarga Berencana) untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga    secara umum dan masal, sehingga dapat mengurangi jumlah angka kelahiran.
2.      Menunda masa perkawinan agar dapat menekan jumlah angka kelahiran yang tinggi.
Dan adapun cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk yakni :
1.         Penambahan dan penciptaan lapangan pekerjaan.
2.         Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan.
3.         Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi.
4.         Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan.
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Dan kebudayaan itu sendiri merupakan hasil dari karya manusia (buah pemikiran) yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan-kebutuhan dalam kehidupannya. Sehingga kebudayaan tersebut menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari mereka (masyarakat tersebut).
Pada kenyataannya masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Contohnya, dahulu manusia belum mengenal apa itu teknologi dan kecanggihan. Jangankan untuk itu, gaya hidup keseharian zaman dahulu terbilang sangat sederhana. Berbeda dengan sekarang, kebanyakan masyarakat tak bisa lepas dari teknologi serta kecanggihan, contohnya : Untuk sarana komunikasi digunakan handphone / telephone, untuk sarana transportasi digunakan kendaraan bermotor seperti sepeda motor, mobil, kereta dan lain-lain. Dan itu semua tidak ada di zaman dahulu. Untuk berkomunikasi saja harus secara tatap muka, untuk transportasi harus ditempuh dengan berjalan kaki walaupun  jarak yang ditempuh itu tidak terbilang jauh. Nah, itu  menunjukkan adanya perubahan dari masa yang lampau hingga masa modern saat ini. Dan akan terus-menerus berkembang hingga masa mendatang selama masih adanya masyarakat dan kebudayaan. Tetapi arah perkembangan inilah yang masih menjadi tanda tanya untuk kita senua. Apakah akan berkembang ke arah yang positif, atau malah sebaliknya? Tentu kita semua menginginkan perkembangan ke arah yang positif. Namun demikian, kita semua harus berusaha mencapai itu semua dengan niat dan kerja keras demi masa depan yang lebih baik.

Sumber :

http://sonityodjava.blogspot.com/2011/10/mengenai-penduduk-masyarakat-dan_20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar